KAB. KENDAL, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Puluhan warga Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, mendatangi Gedung DPRD Kendal pada Senin (28/07/2025) sore. Kedatangan mereka untuk mendesak kejelasan dan percepatan pembangunan tanggul permanen di aliran Sungai Kali Bodri yang jebol sejak awal tahun.
Pasca-jebolnya tanggul Kali Bodri pada akhir Januari lalu, perbaikan hanya dilakukan secara darurat menggunakan geobag, yakni karung dari bahan geotekstil berisi tanah. Namun, seiring waktu, lapisan luar tanggul darurat mulai mengalami kerusakan, bahkan terkikis dan retak. Kondisi ini membuat warga khawatir bencana banjir kembali terjadi, seperti yang mereka alami beberapa bulan lalu.
Perwakilan warga, Arif Fajar Hidayat, menyampaikan kondisi terkini tanggul di lokasi jebol sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, tanggul mengalami keretakan serius, sedimentasi di aliran sungai seluas 50 meter dan sepanjang 300 meter pun turut memperparah keadaan.
“Air dari hulu menghantam sedimentasi dan berbalik menabrak tanggul darurat. Akibatnya, tanggul mengalami retak dan longsor,” ungkap Arif dalam audiensi bersama DPRD Kendal.
Baca juga : Rapat Terbatas KEK di Istana Merdeka: Investasi Lampaui Target, Tenaga Kerja Terserap 47 Ribu
Warga berharap ada kepastian pembangunan tanggul permanen agar mereka tidak terus-menerus hidup dalam kecemasan, apalagi setiap musim penghujan debit air Kali Bodri selalu tinggi.
Baca juga : Ayah di Semarang Cabuli Anak Kandung, Ditangkap Polres Semarang.
Menanggapi hal itu, Subkoordinator Operasi dan Pemeliharaan Balai PSDA Bodri Kuto Pusdataru Jawa Tengah, Syam Sahida Ali Mustofa, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan rencana pembangunan tanggul permanen sepanjang 250 meter dengan struktur konstruksi variatif. Namun, keterbatasan anggaran membuat pelaksanaan baru bisa diusulkan pada tahun 2026.
“Kalau seluruh konstruksinya sheet pile, maka biayanya akan sangat besar. Jadi kita sesuaikan dengan ketersediaan anggaran dan kebutuhan di wilayah lain di Jawa Tengah,” terangnya.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan memperkuat tanggul darurat menggunakan batu bronjong dan geobag yang diperkuat trucuk bambu, dengan dukungan alat berat dalam proses pengerjaannya. Di samping itu, PSDA juga sedang membahas rencana pembangunan waduk di hulu Kali Bodri sebagai upaya jangka panjang pengendalian banjir.
Baca juga : Dipimpin Anindya Bakrie dari London, KADIN Sepakat Dorong Revisi UU KADIN ke Pemerintah
Sementara itu, Anggota DPRD Kendal, Khasanudin, yang juga merupakan warga terdampak banjir, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya, baik secara normatif melalui surat resmi maupun lobi politis ke pemerintah pusat.
“Kami dorong agar tanggul permanen bisa masuk anggaran tahun 2026. Dalam dua bulan terakhir kami intens komunikasi dan lobi agar ini bisa segera direalisasikan,” ujar Khasanudin.
Baca juga : Kapolri Pimpin Penanaman Jagung Serentak di Grobogan, Dukung Program Swasembada Pangan Nasional
Ia juga memastikan DPRD Kendal akan mengawal proses ini, termasuk memasukkan perbaikan tanggul dalam anggaran perubahan tahun ini sebagai langkah awal sebelum pembangunan permanen dilakukan.
“Minimal ada perbaikan ringan dulu dalam anggaran perubahan. Tapi target utama kami tetap realisasi tanggul permanen tahun 2026,” tandasnya. (ADC/.hms)