KOTA SEMARANG, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), DPRD Kota Semarang bersama Pemerintah Kota Semarang menyatakan dukungan penuh terhadap terobosan digital yang diluncurkan oleh pihak kepolisian, yakni aplikasi Polisi Hebat Semarang (Libas). Selain itu, DPRD juga mendorong percepatan pemasangan CCTV aktif hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) di seluruh wilayah Kota Semarang.
Baca juga : Komisi III DPR Apresiasi Rotasi Polri: Penyegaran Tepat Tingkatkan Kinerja
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu “Liluk” Winarto menyebut bahwa keamanan merupakan fondasi utama dalam membangun kehidupan masyarakat yang nyaman, sekaligus menjadi daya tarik bagi investasi.
“Kami melihat salah satu indikator keberhasilan Kamtibmas akan berdampak langsung pada perekonomian warga. Jika keamanan terjaga, investor akan merasa lebih aman untuk menanamkan modalnya di Kota Semarang,” ujar Liluk saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif bertajuk “Cegah dan Tangkal Kejahatan melalui Aplikasi LIBAS” di Grand Edge Hotel Semarang, Kamis (07/08/2025).
Baca juga : Dugaan Penipuan dan Penggelapan di Proyek KIK, Pelapor Siap Tempuh Jalur Hukum Jika Mediasi Gagal
Dalam kesempatan itu, Liluk juga menyoroti pentingnya optimalisasi fungsi CCTV. Ia mengungkapkan bahwa dari sekitar 11 ribu RT yang ada, baru sekitar 3.000 RT yang sudah memiliki CCTV, dan dari jumlah tersebut, hanya kurang dari 1.000 unit yang berfungsi secara aktif.
“Diskominfo kami dorong agar seluruh CCTV bisa diaktifkan dan diintegrasikan demi keamanan bersama. Bantuan dana Rp 25 juta per tahun untuk tiap RT juga bisa digunakan untuk memperbaiki CCTV yang rusak agar dapat difungsikan kembali,” jelasnya.
Pihak DPRD pun menyatakan siap mendukung alokasi anggaran untuk penambahan dan perbaikan unit CCTV demi pengawasan yang lebih efektif, termasuk akses pengawasan melalui perangkat ponsel pintar.
Sementara itu, Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono menjelaskan bahwa aplikasi Libas telah menjadi salah satu inovasi penting dalam mendukung kerja kepolisian. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur seperti laporan digital dari masyarakat, tombol SOS, integrasi CCTV, serta layanan publik kepolisian dan Pemkot.
“Saat ini aplikasi Libas telah terkoneksi dengan 41 ribu CCTV yang terhubung ke command center Polrestabes. Aplikasi ini juga telah diunduh lebih dari separuh jumlah keluarga di Semarang,” terang Wiwit.
Baca juga : Pemerintah Genjot Ketahanan Pangan dan Infrastruktur, Presiden Prabowo Soroti Proyek Giant Seawall Pantura
Ia menambahkan, aplikasi Libas memungkinkan pemantauan situasi dan pelaporan secara real-time, serta respons cepat dari petugas kepolisian. Bahkan tersedia fitur panic button yang ditempatkan di objek vital seperti bank, minimarket, dan toko emas, yang memungkinkan penanganan insiden dalam waktu rata-rata 21 menit setelah laporan diterima.
Baca juga : Polda Jateng Ungkap Sindikat Uang Palsu, 6 Pelaku Ditangkap dan 4.000 Lembar Dicetak
Di sisi lain, Wakil Rektor Universitas Semarang (USM), Dr. M Junaidi menyambut baik sinergi antara teknologi dan keamanan. Menurutnya, digitalisasi sistem keamanan seperti CCTV dan aplikasi Libas perlu didukung oleh semua pihak, termasuk pemanfaatan anggaran RT untuk mendukung infrastruktur keamanan.
“Tinggal bagaimana mendorong agar semua warga dapat memanfaatkan instrumen digital ini secara maksimal,” tutup Junaidi.
Baca juga :
Dengan dukungan legislatif, eksekutif, akademisi, dan masyarakat, Kota Semarang terus berbenah menjadi kota yang lebih aman, nyaman, dan ramah investasi melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi digital. (ADC/.hms)