KAB.SEMARANG, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Masih banyaknya warga di Kabupaten Semarang yang belum mengurus bahkan memiliki kartu identitas administrasi penduduk (adminduk) membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Semarang harus turun langsung jemput bola ke warga-warga untuk melalukan perekaman adminduk itu.
Sub Koordinator Identitas Penduduk Disdukcapil Kabupaten Semarang, Padang Setiarno menjelaskan khusus program pelayanan pendaftaran penduduk ini ada banyak surat yang diterbitkan oleh Disdukcapil.
“Contohnya KTP, Akta, dan dokumen-dokumen kependudukan lainnya yang diterbitkan oleh Disdukcapil sendiri. Dan khusus di pelayanan di kependudukan ini kami ada program jemput bola untuk melalukan perekaman kependudukan,” katanya saat di temui wartawan, Senin (2/12/2024).
Hal ini diterangkan oleh Padang, bahwa selama ini Disdukcapil selalu menemui tantangan didalam proses perekaman kependudukan.
Selain letak geografis yang banyak sekali warga tinggal di pelosok-pelosok desa, dan juga warga-warga yang rentan tidak memiliki adminduk jika tidak dilakukan program jemput bola ini.
” Banyak warga di Kabupaten Semarang ini yang memiliki batasan dalam pengurusan adminduk tersebut. Misalnya dia adalah disabilitas, lansia, bahkan banyak warga yang tinggal di pelosok desa yang jauh dari jangkauan transportasi umum,” lanjutnya.
Program jemput bola perekaman adminduk ini, memang dikhususkan untuk warga yang masuk kategori rentan tidak dapat mengurus adminduk itu dengan sendirinya datang ke kantor pelayanan adminduk di Disdukcapil.
“Salah satunya paling terbaru saja, kami melalukan penjemputan bola perekaman adminduk untuk warga disabilitas di Mlilir, Bandungan, ini kami langsung rekam di kasurnya langsung, dan sekalian diterbitkan di rumah warga yang disabilitas ini,” jelas dia.
Baca juga : Prakiraan Cuaca BMKG Tanggal 3 Desember 2024, Wilayah Waspada Hujan Lebat, Petir dan Angin.
Padang kembali mencontohkan pelayanan jemput bola perekaman adminduk ini juga dilakukan di SMK N 1 Tengaran, dimana banyak anak-anak yang usianya sudah 17 tahun tapi belum memiliki kartu kependudukan.
“Jadi memang selain untuk warga yang rentan tidak bisa mengurus adminduk sendiri, juga ditujukan di sekolah-sekolah. Karena di sekolah-sekolah ini banyak anak-anak yang usianya sudah 17 tahun, namun belum memiliki kartu adminduk, jadi kami juga lakukan jemput bola ini di sekolah-sekolah dan juga di desa-desa untuk memaksimalkan pelayanan perekaman adminduk ini,” tegasnya
Kepala Disdukcapil Kabupaten Semarang, Tajudin Noor menambahkan bahwa selama ia menjadi Kepala Disdukcapil di Kabupaten Semarang ini, total ada dua pesta demokrasi yang ia hadapi.
“Baik itu Pemilu, Pilpres, dan Pilkada yang paling terakhir dan perlu diketahui bahwa warga itu bisa memberikan hak suaranya jika punya E-KTP atau adminduk yang memenuhi dan memadai, oleh karenanya upaya memaksimalkan perekaman adminduk kepada warga ini kami lakukan dengan cara jemput bola, bekerjasama dengan desa-desa dan sekolah-sekolah,” tuturnya.
Diungkapkan kembali oleh Tajudin bahwa, di tahun 2024 ini ada setidaknya 19 ribu sekian pemilih pemula, dengan demikian jemput bola ini juga dilakukan di sekolah-sekolah untuk memaksimalkan pelayanan kependudukan ini.
“Kita ngalahi, kepada pemilih pemula yang baru 17 tahun ini kami datangi di hampir semua sekolah di Kabupaten Semarang, dan Alhamdulillah angka 19 ribu lebih itu kini sudah beradminduk semuanya, artinya sudah selesai diatasi dengan cara jemput bola di sekolah-sekolah,” lanjutnya.
Selain pemilih pemula atau anak yang baru berusia 17 tahun, disebutkan Kepala Disdukcapil Kabupaten Semarang ini ada lagi kelompok yang rentan dengan adminduk ini adalah lansia, ODGJ, dan difabel.
“Kami maksimalkan berbagai program pelayanan kami baik itu konvensional dan pelayanan aplikasi online, meski ini memang untuk mereka yang punya handphone ya dan melek teknologi. Makanya, jemput bola ini kami wajibkan supaya kelompok rentan ini bisa memiliki adminduk yang menjadi hak mereka,” sebutnya kembali.
Baca juga : Presiden Prabowo Tegaskan, Sinergi dan Kolaborasi Jaga Stabilitas Ekonomi serta Transformasi Nasional.
Dengan demikian, semua program yang dijalankan pemerintah untuk warga masyarakat dapat maksimal diterima masyarakat itu sendiri, karena sudah memiliki adminduk.
“Tinggal dikit angkanya, semoga bisa 100 persen di akhir tahun ini, namun kami berharap seluruh steakholder dan masyarakat mengetahui bahwa memiliki adminduk itu sangat pentiny sekali seiring dengan sosialisasi yang kami lakukan ini. Meski KTP, KK, dan lainnya itu bukanlah pelayanan dasar, tapi dengan KTP, KK, Akta dan lainnya ini adalah dasar untuk masyarakat menerima pelayanan yang ada, jadi wajib punya,” pungkasnya.(Bin/Ar)