SUGAPA INTAN JAYA, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Gangguan keamanan kembali dilakukan yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Papua. Senin (09/12/2024).
Kali ini terjadi di wilayah Kabupaten Intan Jaya, khususnya Distrik Sugapa, mereka melancarkan aksinya.
Baca juga : Pesan Presiden Prabowo Di Apel Kasatwil Polri 2024, Amankan Nataru 2024/2025 Dengan Baik
Peristiwa ini terjadi di wilayah Kampung Holomama, Distrik Sugapa yang menyebabkan satu anggota kelompok bersenjata tersebut tewas.
Insiden ini bermula ketika tim Satgas Yonif 509/BY Kostrad mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di area pengawasan mereka.
Setelah meningkatkan patroli dan melakukan penyisiran, mereka diserang oleh kelompok bersenjata.
Dengan cepat, para prajurit Satgas merespon serangan tersebut hingga berhasil mengamankan situasi.
Baca juga : 890 Personel Polisi Dikerahkan Untuk Amankan Laga Timnas Indonesia Di Piala AFF
Setelah melakukan penyisiran, salah satu anggota kelompok tersebut ditemukan dalam kondisi tewas.
Jenazah tersebut kemudian dievakuasi ke Pos Satgas untuk dilakukan proses identifikasi.
Dalam rangka menjaga nilai-nilai kemanusiaan, Satgas menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga melalui koordinasi dengan Puskesmas Sugapa.
Penyerahan ini disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Sekda Kabupaten Intan Jaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Danramil, serta aparat Polres Intan Jaya.
Baca juga : Sebuah Harapan di Tengah Masa Tahanan, Polda Jateng Selenggarakan Kegiatan One Day One Juz
Komandan Satgas Yonif 509/BY Kostrad, Letkol Inf Dian Dessiawan Setyadi, menegaskan bahwa operasi ini dilaksanakan dengan mengutamakan pendekatan humanis dan tetap mematuhi aturan pelibatan (Rules of Engagement).
“Kami bertindak untuk memastikan keamanan masyarakat serta melindungi wilayah dari ancaman kelompok bersenjata,” ujarnya.
“Kami akan terus memastikan keamanan di Papua serta memberikan rasa aman kepada masyarakat. Satgas juga akan tetap waspada terhadap potensi ancaman lainnya”, ungkap Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, pasca insiden. (Red/Kholis)