KOTA SEMARANG, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Tradisi bancakan mendak setahun di Kelurahan Bengetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, berubah menjadi duka. Puluhan warga mengalami gejala keracunan usai menyantap berkat pengajian pada Jumat (12/09/2025) malam.
Baca juga : Ahmad Luthfi Bantu Ojol, Aktifkan Kembali SIM Mati Tanpa Biaya di Jawa Tengah
Ketua RT setempat, Muhammad Handoyo, menuturkan acara semula berjalan normal. Warga bergotong royong memasak dan membagikan nasi kotak setelah salat Isya. Namun beberapa jam kemudian, warga mulai jatuh sakit.
“Awalnya lancar, tapi sekitar jam 1 sampai 2 dini hari banyak warga yang mengeluh sakit perut dan langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya, Sabtu (13/09/2025).
Baca juga : Apel Gladi Lapang Menghadapi Musim Penghujan dan Pengukuhan Pengurus FPRB 2025–2026 di Semarang
Pagi harinya, tim medis bersama ambulans gawat darurat dikerahkan untuk melakukan pendataan dan penanganan. Dari hasil sementara, 35 warga mengalami gejala keracunan.
“Dugaan sementara dari menu sambal goreng hati. Tradisi yang seharusnya mempererat silaturahmi mendadak jadi duka bersama. Warga berharap kejadian serupa tak terulang lagi,” tambah Handoyo.
Baca juga : Dewan Pers Indonesia & SPRI Ajukan 8 Tuntutan ke Presiden Prabowo Demi Kemerdekaan Pers
Salah satu korban, Tri Nuryanti, mengaku mulai merasakan gejala sekitar pukul 02.00 dini hari.
“Perut mual, muntah terus, diare. Sampai sekarang masih lemas,” ungkapnya.
Baca juga : DPR RI Gelar Konferensi Pers, Putuskan Hentikan Tunjangan Perumahan dan Perketat Transparansi
Ia menambahkan, dari makanan yang disantap, dirinya hanya ingat lauk sambal goreng hati.
“Saya dan ibu kena, anak saya alhamdulillah sehat,” tuturnya.
Camat Genuk, Pranyoto, memastikan pemerintah kecamatan bergerak cepat menangani warga terdampak.
“Ada 35 warga yang terdampak, sebagian besar sudah mendapat perawatan di RSUD Wongsonegoro dan puskesmas. Tiga orang masih dirawat. Kami terus pantau bersama RT, RW, lurah, dan dokter puskesmas,” jelasnya.
Baca juga : Apel Kesiapan Pengamanan Aksi Mahasiswa, Polrestabes Semarang Kedepankan Sikap Humanis
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bangetayu, dr. Yuni Susanti, mengatakan sampel makanan telah dikirim ke laboratorium kesehatan untuk memastikan penyebab keracunan.
“Indikasi awal dari sambal goreng hati, tapi kepastiannya masih menunggu hasil lab,” terangnya.
Baca juga : Doa Lintas Agama di Wisma Perdamaian Semarang, Jaga Jawa Tengah Jaga Indonesia
Ia menambahkan, seluruh pasien mengalami gejala serupa berupa muntah, diare, dan perut melilit, dengan tingkat keparahan berbeda.
“Yang penting, warga harus lebih hati-hati saat mengolah makanan hajatan. Kebersihan bahan, cara masak, dan penyimpanan harus diperhatikan betul,” pungkasnya. (Kholis/.hms)