KOTA SEMARANG, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Operasi pencarian korban kecelakaan air di DAM Merah, Tambak Lorok, Semarang, akhirnya resmi ditutup. Seluruh korban yang sebelumnya dinyatakan hilang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dengan ditemukannya korban terakhir pada Kamis (21/08/2025), operasi SAR gabungan yang berlangsung selama tiga hari dinyatakan selesai.
Baca juga : Musibah Pemancing di Dam Merah, Polda Jateng Evaluasi dan Tegaskan Pentingnya Keselamatan Laut
Peristiwa tragis ini bermula pada Selasa (19/08/2025) sekitar pukul 06.00 WIB, ketika 12 pemancing diantar menggunakan perahu sopek dari Dermaga Tambak Lorok menuju titik memancing di kawasan DAM Merah. Namun, cuaca buruk berupa ombak besar disertai angin kencang mengakibatkan perahu mereka terbalik.
Warga sekitar bersama pengemudi perahu sempat melakukan upaya penyelamatan. Dari 12 orang, 7 berhasil selamat, sementara 5 lainnya hilang dan ditemukan meninggal dunia.
Baca juga : Kapal Nelayan Jolo Sutro Terbalik di Perairan Kendal, Operasi SAR Temukan 1 Korban Tewas
Hingga Kamis (21/08/2025), seluruh korban berhasil ditemukan melalui operasi pencarian gabungan:
- Hari Pertama (Selasa, 19/08/2025): Dua korban ditemukan meninggal, masing-masing Febriyanto (35), warga Sarirejo, Semarang Timur dan Bagus Wicaksono (33), warga Desa Sriwulan, Sayung, Demak.
- Hari Kedua (Rabu, 20/08/2025): Tim SAR gabungan menemukan Pujo Margono (56), warga Pandean Lamper, Semarang, sekitar 9 mil dari titik kejadian. Beberapa jam kemudian, mayat M. Kiswanto (33), warga Sarirejo, Semarang Timur, ditemukan mengapung di perairan Moro, Demak.
- Hari Ketiga (Kamis, 21/08/2025): Korban terakhir, Sumono (53), warga Kramas, Tembalang, ditemukan nelayan di perairan Bonang, Demak, sekitar pukul 13.40 WIB. Jasad kemudian dievakuasi dan dibawa ke Posko SAR Tambak Lorok sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Baca juga : Kapolrestabes Pimpin Apel Tiga Pilar, Semarang Pertahankan Kota Paling Toleran
Kepala Seksi Operasi Basarnas Semarang, Moel Wahyono, mengonfirmasi bahwa lokasi penemuan korban terakhir berada sekitar 10 nautical mile atau 18,5 kilometer dari lokasi kejadian.
“Lokasi penemuan sudah masuk perairan Demak, hampir sama dengan posisi dua korban sebelumnya. Korban terakhir dipastikan adalah Sumono, dengan ciri pakaian kaos merah sesuai keterangan keluarga,” jelas Moel di Posko Tambak Lorok.
Ia menambahkan, pencarian dilakukan dengan membagi tim ke lima sektor, meliputi penyisiran laut, penyelaman di sekitar titik kejadian, patroli di kolam Pelabuhan Tanjung Emas, penyisiran pantai, hingga pemantauan udara dengan drone.
Dengan ditemukannya korban terakhir, operasi SAR yang melibatkan Basarnas, TNI AL, Polairud, Polsek Semarang Utara, SARDA, BPBD, Bankom Semarang serta relawan lainnya resmi dinyatakan berakhir.
Baca juga : Kapolrestabes Semarang Pimpin Upacara Hari Juang Polri, Sertijab dan Apresiasi Anggota Berprestasi
Identitas 12 Pemancing dalam Insiden DAM Merah
Korban Selamat:
- Sigit (45), warga Mrican, Semarang
- Hartono (46), warga Mrican, Semarang
- Andi (45), warga Tegalsari Perbalan, Semarang
- Klowor (45), warga Kota Semarang
- Sugeng (50), warga Ungaran
- Pak To, warga Barutikung, Semarang
- Mbahe, warga Semarang
Baca juga : Polres Kendal Gelar Rapat Forkopimda, Tekankan Sinergitas Cegah Konflik Sosial
Korban Meninggal Dunia:
- Bagus Wicaksono (33), warga Sriwulan, Sayung, Demak
- Febriyanto Tri Cahyono (36), warga Gebanganom, Sarirejo, Semarang Timur
- Pujo Margono (56), warga Pandean Lamper, Semarang
- M. Kiswanto (35), warga Sarirejo, Semarang Timur
- Sumono (53), warga Kramas, Tembalang
Jenazah seluruh korban kini telah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah di Posko SAR Tambak Lorok, ketika keluarga menyambut kepulangan almarhum yang telah dinanti sejak hari pertama kejadian.
“Dengan diketemukannya korban terakhir, maka operasi SAR resmi ditutup. Terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat, baik TNI, Polri, Bankom Semarang, para relawan, maupun masyarakat nelayan,” pungkas Moel Wahyono.
Baca juga : Semarak HUT ke-80 RI, Komunitas Track Mania Bergas Kibarkan Merah Putih di Puncak Merbabu
Tragedi ini menjadi peringatan keras akan bahaya aktivitas di laut maupun perairan saat kondisi cuaca buruk. Aparat mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pemancing, untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan memperhatikan informasi cuaca dari BMKG sebelum beraktivitas di laut. (ADC)