BALI, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa semangat transmigrasi merupakan warisan para leluhur Nusantara yang kini dihidupkan kembali melalui paradigma baru berbasis aspirasi daerah. Hal itu disampaikannya saat menghadiri penandatanganan kerja sama transmigrasi antar daerah di sela Rapat Kerja Kementerian Transmigrasi 2025 di Bali, Senin (28/07/2025).
Baca juga : Kapolri Pimpin Penanaman Jagung Serentak di Grobogan, Dukung Program Swasembada Pangan Nasional
Dalam kerja sama tersebut, Provinsi Banten sepakat menjalin sinergi transmigrasi dengan Provinsi Sulawesi Barat sebagai daerah tujuan transmigrasi. Sementara Kabupaten Mojokerto menandatangani kesepakatan pembangunan wilayah dengan Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
“Transmigrasi saat ini bersifat bottom-up, artinya program berjalan bila ada aspirasi dari daerah. Ini pendekatan baru yang partisipatif dan lebih adaptif terhadap kebutuhan lokal,” ujar Viva Yoga.
Baca juga : Presiden Prabowo Resmikan Kantor BPI Danantara, Kelola 889 BUMN Strategis
Ia menilai, kolaborasi antar daerah tersebut akan mempercepat pemerataan penduduk dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, terutama di wilayah transmigrasi. Viva optimistis, kawasan transmigrasi akan menjadi penopang kuat program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Fakta membuktikan, kawasan transmigrasi telah menjadi sentra produksi tanaman pangan. Maka transmigrasi menjadi solusi strategis dalam menjaga ketahanan nasional,” jelasnya.
Lebih jauh, Viva menyoroti bahwa transmigrasi bukan konsep baru, melainkan tradisi panjang sejak zaman kerajaan Nusantara. Ia mencontohkan sosok Tunggul Ametung yang membuka wilayah Tumapel hingga menjadi pusat Kerajaan Singasari, serta Raden Wijaya yang membangun Tarikh (Mojokerto) menjadi pusat Kerajaan Majapahit—kerajaan terbesar di Asia Tenggara kala itu.
“Para leluhur kita membuktikan bahwa transmigrasi adalah tentang menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Mereka membangun pusat pemerintahan, ekonomi, hingga peradaban,” paparnya.
Baca juga : Prabowo Apresiasi Polri Bantu Peningkatan Produksi Pangan Nasional.
Ia juga menyinggung sejarah transmigrasi era Presiden Sukarno yang telah melahirkan lebih dari seribu desa, ratusan kecamatan dan kabupaten, bahkan hingga tiga provinsi baru: Sulawesi Barat, Papua Selatan, dan Kalimantan Utara.
“Upaya ini jika dilakukan secara konsisten akan menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Baca juga : Kolaborasi Bankom Semarang dan RS Pantiwilasa Semarang dalam Workshop Deteksi Kegawatdaruratan
Menurut Viva, keberhasilan transmigrasi sangat bergantung pada komunikasi antar pemangku kepentingan dan dukungan anggaran baik dari APBN maupun APBD. Ia mengajak pemerintah daerah lain mengikuti langkah Banten, Sulawesi Barat, Mojokerto, dan Sidrap dalam menjalin kolaborasi lintas wilayah demi pemerataan pembangunan dan penguatan wilayah NKRI.
“Ke depan, kawasan transmigrasi akan menjadi wilayah strategis untuk investasi yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara nyata,” pungkasnya. (Kon.Made/.hms)