KOTA SEMARANG, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Dalam upaya memperkuat kemampuan relawan dalam menghadapi situasi darurat di lapangan, Bankom Polrestabes Semarang bersama Rumah Sakit Patiwilasa Dr. Cipto Semarang menggelar Workshop Deteksi Kegawatdaruratan pada Sabtu (19/07/2025). Acara berlangsung di Aula Glori Lantai 2 Rumah Sakit Pantiwilasa Dr. Cipto Semarang sejak pukul 08.30 WIB hingga selesai.
Baca juga : Pelatihan BECR – Rescue Squad Semarang: Bekali Komunikasi Radio Relawan dan Perkuat Komunikasi Darurat
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan anggota Bankom dan relawan Kota Semarang ini dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selanjutnya, Ketua Bankom Polrestabes Semarang, Giri Purdyanto, menyampaikan sambutannya yang penuh semangat dan menggarisbawahi pentingnya keterampilan yang tepat dalam penanganan gawat darurat.
“Sebagai relawan itu rela berkorban untuk ketertiban, keamanan serta kenyamanan masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya. Kita harus siap dengan niat baik, namun juga harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang benar. Penanganan awal yang tepat bisa menjadi penentu antara hidup dan mati korban,” ungkap Giri.
Ia juga menambahkan bahwa Bankom telah terintegrasi dengan Call Center 112 dan stakehorlder terkait, dengan relawan yang menjadi garda terdepan kemanusiaan di Semarang.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Dyah Winastuti, M.Kes, selaku perwakilan penyelenggara acara di RS Pantiwilasa Dr. Cipto Semarang. Ia menyampaikan apresiasi kepada Bankom dan menyoroti tingginya angka kecelakaan di Semarang, yang menjadikan kota ini sebagai salah satu Kota Trauma Kecelakaan Lalu Lintas.
“Kami siap mendukung pergerakan ambulans dan penanganan korban apabila dibutuhkan. Relawan Bankom adalah pionir dari sistem respons cepat seperti unit 112 yang kami andalkan,” ujarnya.
Baca juga : Bankom Polrestabes Semarang Bersama Mitra Jalin Sinegritas Dalam Misi Kemanusiaan
Workshop kemudian diisi dengan dua sesi materi utama. Materi pertama disampaikan oleh dr. Aristida Cahyono Putro, Sp.OT, AIFO-K, FICS, dokter spesialis ortopedi RS Pantiwilasa, yang membahas penanganan awal pada kasus patah tulang (fraktur) dan kondisi ortopedi lainnya. Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya mengenali gejala-gejala fraktur dan teknik penanganan awal yang aman sebelum pasien dibawa ke rumah sakit.
Baca juga : Sinergi Kamtibmas dan Kemanusiaan, Bankom Beraudiensi dengan Kapolrestabes Semarang
Materi kedua diberikan oleh dr. Albert Frido Hutagalung, Sp.An-KIC, seorang spesialis anestesiologi dan terapi intensif lulusan Universitas Airlangga. Dalam sesinya, ia membahas tentang Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar yang penting dikuasai oleh siapa pun, khususnya relawan di lapangan. Dr. Albert menjelaskan tahapan-tahapan dasar dalam menangani korban tidak sadar, termasuk teknik resusitasi jantung paru (RJP) yang benar.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan praktik langsung penanganan korban, permainan edukatif, serta ramah tamah antara anggota Bankom dan tim medis dari RS Pantiwilasa Dr. Cipto Semarang, sebagai bentuk penguatan hubungan sinergis antara dua pihak dalam penanganan kedaruratan di Kota Semarang. Suasana kekeluargaan dan semangat kebersamaan begitu terasa, memperkuat sinergisitas antara rumah sakit dan komunitas relawan.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan anggota Bankom serta para relawan semakin terlatih, siap dalam menghadapi berbagai situasi kegawatdaruratan secara profesional dan manusiawi. (ADC)