KOTA SEMARANG, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Tradisi Sesaji Rewanda yang semarak kembali menyedot perhatian pengunjung Desa Kandri di Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Sabtu (12/04/2025). Ritual tahunan yang digelar pada H+3 Idul Fitri ini menyulap desa menjadi tontonan tradisi yang menarik wisatawan dan warga lokal.
Tradisi Sesaji Rewanda yang berakar pada cerita rakyat dan makna keagamaan setempat ini diawali dengan prosesi penuh warna dari masjid desa menuju Gua Kreo yang disegani.
Para peserta membawa hasil pertanian berupa gunungan, termasuk buah-buahan seperti pisang, nanas, dan salak, beserta biji-bijian, umbi-umbian, bahkan ketupat dan sisa-sisa lepet dari bulan Syawal. Gunung “Sego Kethek” (nasi monyet) yang ikonik, elemen penting dari tradisi tersebut, juga ditampilkan dengan jelas.
Menambah kemeriahan acara, sekelompok pemain, dipimpin oleh seorang aktor yang memerankan Sunan Kalijaga (Raden Mas Said), membawa replika kayu jati berukuran besar. Replika ini menggambarkan kisah pencarian kayu Sunan Kalijaga untuk membangun Masjid Agung Demak.
Baca juga : Kapolda Jateng Resmikan Masjid Wali Polres Sukoharjo, Berharap Jadi Pusat Spiritual dan Bina Mental Anggota
Prosesi tersebut semakin meriah dengan adanya pemain yang mengenakan kostum monyet merah, putih, hitam, dan kuning, yang mewakili makhluk-makhluk yang membantu Sunan Kalijaga dalam pencariannya dan kemudian diperintahkan untuk melindungi lingkungan alam Gua Kreo.
Baca juga : Ketua Dewan Pers : Pengamanan Mudik Luar Biasa, Terima Kasih Polri
Ribuan warga dari seluruh penjuru Desa Kandri berpartisipasi dalam prosesi tersebut, disertai oleh anggota masyarakat sekitar. Puncak acara adalah “perebutan” sesaji, yaitu perebutan berkah dari hasil panen yang didoakan, yang dilakukan oleh warga dan monyet-monyet Gua Kreo.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, yang hadir di acara tersebut, memuji kemeriahan tradisi tersebut tetapi menekankan potensinya untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Ini sudah menjadi tradisi masyarakat, menurut saya ini berkah. Kita harus dorong dan pasarkan lebih jauh. Melihat potensi desa tersebut, pemerintah kota bermaksud memodernisasi acara tersebut,” ungkapnya.
Baca juga : Polres Kendal Ajak Pekerja Pabrik Ngopi Bareng, Tampung Aspirasi dan Keluhan Masyarakat
Wali Kota Agustina mengumumkan rencana untuk bekerja sama dengan Samuel Wattimena, Anggota Komisi VII bidang pariwisata dan perancang busana ternama, untuk meningkatkan tradisi tersebut.
“Ada hubungan erat antara pariwisata dan budaya, terutama jika melibatkan unsur budaya. Saya meminta Bapak Samuel Wattimena untuk mendesain kostum untuk acara adat di Goa Kreo ini,” lanjutnya.
Baca juga : PSIS Semarang Hadapi Persik Kediri, Keamanan Pertandingan Diperketat
Bapak Wattimena menyambut baik kesempatan tersebut, dengan menyatakan, potensinya besar tetapi masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan.
“Mendongeng merupakan bagian penting dari acara budaya. Kolaborasi ini menjanjikan untuk meningkatkan aspek visual cerita tradisi Sesaji Rewanda, meningkatkan daya tariknya bagi khalayak yang lebih luas,” kata Wattimena.
Baca juga : Kabar Duka, Artis dan Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Kapolsek Gunung Pati Kompol Agung Raharjo, S.E. mengatakan, untuk acara tersebut yang terpenting dipastikan lingkungan aman dan terlindungi.
“Tujuan utama kami adalah untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua peserta, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam tradisi ini dengan damai,” kata Kapolsek Gunung Pati Kompol Agung Raharjo, S.E.
Petugas polisi dikerahkan secara strategis di seluruh area, mengatur lalu lintas dan memberikan keamanan.
“Arus lalu lintas cukup menantang tahun ini karena banyaknya peserta. Namun, dengan upaya terkoordinasi dan kerja sama dari para peserta,kami dapat menjaga arus lalu lintas tetap lancar,” imbuh Kapolsek Gunungpati.
Baca juga : Kapolri Apresiasi Pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 Berjalan Lancar dan Aman
Salah seorang tokoh masyarakat, Bapak Slamet Riyadi, menyatakan, bahwa para tokoh masyarakat setempat menyampaikan rasa terima kasih atas upaya kepolisian.
“Kami berterima kasih kepada kepolisian atas kehadiran dan dukungannya. Langkah-langkah pengamanan yang diambil oleh kepolisian sangat membantu kelancaran acara dan memungkinkan semua orang menikmati tradisi Sesaji Rewanda dalam lingkungan yang aman dan nyaman,” ujarnya.
Baca juga : Menkes Puji Polri-Kemenhub-Jasa Marga, Angka Kecelakaan Lalin Arus Mudik dan Balik Turun
Tradisi Sesaji Rewanda berakhir dengan sukses tanpa insiden yang berarti. Kepolisian Kota Semarang menegaskan kembali komitmen mereka untuk memberikan keamanan bagi acara-acara mendatang di wilayah tersebut, yang akan memperkuat masa depan perayaan budaya yang dijunjung tinggi ini. (Red./Tomo/.hms)