KAB.KENDAL, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Seorang pemancing menemukan sesosok mayat laki-laki yang tertimbun tumpukan sampah di aliran Sungai Damar, Desa Petung, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, Selasa (21/01/2025).
Baca juga : Urai Macet Akibat Banjir Direspon Cepat Satlantas Polres Kendal, Berlakukan Contra Flow di Pantura Patebon
Awalnya, pemancing tersebut merasa curiga setelah melihat telapak kaki di antara sampah yang terbawa arus banjir di pinggir sungai. Karena merasa takut, ia segera melaporkan temuannya kepada perangkat desa, yang kemudian diteruskan ke Polsek dan Koramil Pageruyung.
Baca juga : Polres Kendal Respon Cepat Tangani Banjir di Kendal, Evakuasi Warga dan Pastikan Logistik Terpenuhi
Kapolsek Pageruyung, Iptu Danang Christian, membenarkan adanya penemuan jenazah tersebut.
“Pemancing melihat telapak kaki di antara tumpukan sampah, kemudian melapor ke perangkat desa. Setelah itu, evakuasi dilakukan oleh Polsek dan Koramil Pageruyung dengan bantuan warga, membersihkan tumpukan sampah yang menimbun jenazah,” ujar Kapolsek.
Jenazah diidentifikasi sebagai Ahmadi, warga Dukuh Wonorojo, Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo. Ahmadi sebelumnya dilaporkan hilang akibat longsor di Tamanrejo Sukorejo. Keluarga korban yang berada di lokasi memastikan identitas jenazah.
“Setelah mayat tersebut berhasil dievakuasi, ada salah satu keluarga korban orang hilang akibat bencana dari Tamanrejo Sukorejo memastikan bahwa mayat yang ditemukan adalah warga Dukuh Wonorojo, Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo,” ungkap Kapolsek.
Baca juga : Polrestabes Semarang Selenggarakan “Nice Walk” Seru, Rayakan HUT Satwa ke-24 di Simpang Lima
Kemudian, tenaga medis dari Puskesmas Pageruyung memeriksa jenazah dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Luka lecet yang terdapat di kepala dan tubuh korban diduga akibat longsor dan arus banjir. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga di Desa Tamanrejo Sukorejo untuk dimakamkan.
Baca juga : Polsek Gumelar Laksanakan PSA, Tanam Disiplin Pada Siswa PAUD
Kapolsek menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat cuaca penghujan seperti ini. Pihak berwenang terus mengupayakan langkah mitigasi guna mengurangi risiko bencana serupa di masa depan. (ADC)