Bamsoet Ajak Semua Pihak Perkuat Mitigasi Bencana, Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem

Bamsoet sedang melakukan sambungan VC pada acara FKPPI seluruh Indonesia dari ruang kantornya di Jakarta (21/01/2025)

JAKARTA, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Bambang Soesatyo, Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI), mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi di Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, namun juga menghadapi ancaman bencana akibat fenomena cuaca yang semakin parah.

 

Cuaca ekstrem di Indonesia, seperti hujan deras, banjir, tanah longsor, dan gelombang panas, telah semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Ini bukan hanya akibat fenomena alami, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan iklim global dan faktor aktivitas manusia.

Dalam webinar yang diselenggarakan FKPPI dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem harus menjadi perhatian serius semua pihak.

“Cuaca ekstrem bukan sekadar fenomena alam, namun juga dampak dari perubahan iklim dan kegiatan manusia. Karena itu, kewaspadaan dan langkah mitigasi yang tepat perlu dilakukan agar kita dapat meminimalkan risiko dan dampak bencana,” ungkap Bamsoet pada acara yang dihadiri oleh perwakilan BNPB dan seluruh jajaran FKPPI di seluruh Indonesia pada Selasa, (21/01/2025).

 

Baca juga : Bencana Banjir Melanda Sejumlah Desa di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan

 

Bambang Soesatyo menjelaskan, cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh fenomena alam seperti El Niño dan La Niña. Fenomena El Niño menyebabkan kekeringan yang panjang, berisiko tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan, sedangkan La Niña menyebabkan curah hujan yang sangat tinggi, meningkatkan potensi banjir dan tanah longsor.

Namun, faktor antropogenik atau kegiatan manusia juga berperan besar dalam memperburuk cuaca ekstrem. Deforestasi untuk pertanian dan urbanisasi yang pesat mengurangi daya serap air alami, meningkatkan potensi banjir. Sementara emisi gas rumah kaca semakin memperburuk perubahan iklim, meningkatkan frekuensi bencana alam yang terkait dengan cuaca ekstrem.

 

Menurut data BNPB, Indonesia telah mengalami peningkatan jumlah bencana alam setiap tahunnya, terutama dalam periode 2019 hingga 2023, dengan kejadian bencana berkisar antara 3.500 hingga 5.400 per tahun. Pada tahun 2024, Indonesia tercatat mengalami berbagai bencana akibat cuaca ekstrem, termasuk banjir bandang di Sumatera Barat dan banjir di Maluku Utara yang menyebabkan puluhan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi.

 

Baca juga : 11 Kecamatan di Kendal Terendam Banjir, Dampak dari Jebolnya Tanggul Sungai Bodri

 

Dampak dari cuaca ekstrem tak hanya bersifat materiil, tetapi juga sosial dan ekonomi. Banjir dan bencana lainnya mengganggu layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Sekolah-sekolah terpaksa ditutup dan anak-anak kehilangan waktu untuk belajar. Dari sisi ekonomi, banyak usaha terganggu, terutama petani yang mengalami kerugian besar akibat gagal panen. Kerugian ekonomi akibat bencana alam di Indonesia diperkirakan mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.

Menghadapi cuaca ekstrem, Indonesia perlu memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi terhadap bencana. Kerja sama yang baik antara BMKG, BNPB, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam menanggulangi bencana. FKPPI dapat berperan aktif dengan mengedukasi masyarakat, meningkatkan kesadaran, dan menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan informasi terkait kewaspadaan bencana.

 

Baca juga :  Polres Kendal Respon Cepat Tangani Banjir di Kendal, Evakuasi Warga dan Pastikan Logistik Terpenuhi

 

Bamsoet menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan solusi yang efektif dalam menghadapi bencana cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. (ADC/hms)

 

 

Simak berita terkini dan baca berita kami langsung di ponselmu.
Akses berita Bankom Semarang News
WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VatTkCa4SpkQUzGt5Z2w .
Pastikan sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Hubungi Informasi Iklan:

Scroll to Top