KLATEN, BANKOM SEMARANG NEWS.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengajak pemerintah desa untuk berperan aktif dalam mewujudkan Asta Cita, yang merupakan sembilan cita-cita pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. Asta Cita tersebut mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
Baca juga : Gedung Serbaguna Pepabri Diresmikan, Diharap Jadi Sarana Persatuan dan Fasum
“Apalagi pada tahun 2025 pemerintah berencana berhenti mengimpor empat komoditas, yaitu beras, jagung, gula, dan garam (untuk konsumsi) yang merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian dan produksi dalam negeri, serta memberikan kesempatan bagi petani dan produsen lokal untuk meningkatkan hasil produksi mereka.” kata Nana, saat menghadiri acara Peringatan Hari Desa, di Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Rabu (15/01/2025).
Baca juga : Ditengah Kesibukan Sebagai Polisi, Aipda Wirawan Mendedikasikan Diri Kepada Masyarakat
Selanjutnya, Pj Gubernur Jateng menyampaikan, bahwa mengenai rencana pemerintah untuk berhenti mengimpor empat komoditas utama pada tahun 2025 menjadi kesempatan besar bagi warga desa di Jawa Tengah untuk terlibat lebih aktif dalam mewujudkan Asta Cita, khususnya dalam aspek swasembada pangan. Mengingat bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah penyangga pangan dan lumbung padi nasional, peran petani dan masyarakat desa menjadi kunci dalam meningkatkan produksi pangan lokal.
“Ini hal positif yang harus kita ambil maknanya, dengan menunjukkan optimisme terhadap peran petani dalam menghadapi tantangan menuju swasembada pangan. Dengan adanya rencana pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor komoditas pangan, para petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas mereka melalui bimbingan dan dukungan yang terus diberikan oleh pemerintah,” ujarnya.
Baca juga : Pengentasan Kemiskinan di Jateng Berkembang Positif, Menurun Hampir Satu Persen
Pada kesempatan tersebut, Nana Sudjana menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Desa Bersatu, Asri Anas, yang telah memilih Desa Ponggok, Klaten, sebagai lokasi Peringatan Hari Desa Nasional 2025. Apresiasi ini mencerminkan penghargaan terhadap peran penting desa dalam pembangunan nasional dan pengakuan atas kemajuan yang telah dicapai oleh Desa Ponggok, yang terkenal dengan keberhasilan dalam pengelolaan potensi wisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Desa Ponggok sangat mandiri dan telah mencapai PAD sebesar Rp 19 Miliar setahun, ini menunjukkan keberhasilan desa dalam mengelola potensi lokal secara efektif. Dengan pendapatan seoerti ini, Desa Ponggok telah membuktikan bahwa desa dapat mengembangkan sektor-sektor lokal, seperti BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan pariwisata, menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan,” tandasnya.
Nana Sudjana juga menambahkan bahwa Desa Ponggok menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan BUMDes dan pariwisata terbaik, yang merupakan pencapaian luar biasa. Desa ini berhasil mengoptimalkan potensi wisata, terutama wisata berbasis alam dan budaya, untuk mendongkrak ekonomi lokal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Selain itu, keberhasilan Desa Ponggok dalam mengelola BUMDes juga menunjukkan betapa pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal, yang dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia.
Ketua Umum DPP Desa Bersatu, Asri Anas menuturkan, bahwa pemilihan Desa Ponggok sebagai lokasi peringatan Hari Desa Nasional 2025 diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada desa-desa lainnya di Indonesia.
Pemilihan Desa Ponggok sebagai lokasi peringatan Hari Desa Nasional 2025 juga diharapkan dapat memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan antar desa dalam mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan. Dengan memberi contoh seperti ini, diharapkan akan ada lebih banyak desa yang terdorong untuk melakukan hal serupa dan berkontribusi pada pembangunan nasional secara lebih luas.
“Obsesinya tidak hanya desa mandiri yang bisa keluar dari kemiskinan, tetapi juga dapat membiayai dirinya sendiri tanpa bergantung pada APBN, menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat desa, sehingga desa dapat mengelola potensi lokalnya secara optimal dan memiliki sumber daya untuk mendanai berbagai program pembangunan yang dibutuhkan tanpa harus bergantung pada alokasi dana dari pemerintah pusat,” terangnya.
Baca juga : Khofifah Usul Anggaran MBG Dibantu APBD, Yakini Pemda Tidak Keberatan
Acara Peringatan Hari Desa Nasional 2025 yang diselenggarakan di Desa Ponggok, Klaten, diikuti oleh ribuan kepala desa dan perangkat desa yang tergabung dalam organisasi Desa Bersatu. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, Mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Paiman Raharjo, serta tokoh-tokoh lainnya.
Baca juga : Kapolri Dukung PPA, Kembangkan Direktorat PPA-PPO Hingga Polda-Polres
Hari Desa Nasional diperingati setiap tanggal 15 Januari berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 23 Tahun 2024. Keppres ini menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Desa Nasional untuk memberikan penghargaan kepada peran penting desa dalam pembangunan nasional serta untuk mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat desa dalam mewujudkan kemajuan di tingkat lokal.
Inisiator kegiatan …………… (halamam selanjutnya)